Perbedaan Kopi Arabica Dan Robusta Yang Belum Anda Pahami

Bagi anda yang pecinta dunia kopi, serba definisi kali ini akan membicarakan perbedaan kopi arabica dengan kopi robusta.

Seperti yang anda pahami, kopi sudah menjadi trend minuman seluruh dunia. Sangat gampang ditemui kafe-bar yang menyajikan kopi. Selain citra rasa kopi yang menggoda, kopi juga dipercaya mempunyai beberapa faedah, salah satunya untuk menetralisir rasa kantuk.

Begitu buah kopi disangrai, maka kita akan menyaksikan sepintas bahwa semua biji kopi terlihat hampir sama saja. Kopi arabica dan robusta merupakan salah satu jenis kopi yang paling lazim dan banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Tentunya perbedaan-perbedaan dari kedua jenis kopi tersebut membuat ada orang yang suka tipe kopi arabica dan ada juga yang menyukai kopi robusta. Lalu, tahukah anda bagaimana cara membedakannya ?. Simak pembahasan serta ulasan karakteristik dari kedua jenis kopi tersebut : kopi arabica dan robusta.

Kopi Arabica

Diduga seorang ilmuan berkebangsaan swedia yang berjulukan Carl Linnaeus (Carl von Linné) merupakan orang pertama yang mengklasifikasikan Kopi Arabika (Coffea arabica) pada tahun 1753. Kopi arabica dianggap sebagai spesies kopi pertama dan awalnya berasal dari negara Brazil dan Etiopia. Biji kopi arabica lazimnya berupa lonjong dan lebih besar.

Dibutuhkan trend kering yang berkisar antara 4-5 bulan dalam setahun semoga jenis kopi ini mampu berbungan dan menciptakan buah. Keacendrungannya pohon kopi arabica akan berbungan diakhir demam isu hujan. Makara ketika terjadi isu terkini hujan yang lebat, maka harus dirawat dengan benar supaya bunga yang baru mekar tidak tertimpa hujan yang nantinya akan mengakibatkan kegagalan berbuah.

Berikut ini yakni ciri-ciri atau karakteristik kopi arabica :

  • Biji kopi Arabika mengeluarkan anyir yang lebih bagus seperti blueberry sebelum disangrai (roasting).
  • Kopi Arabica mempunyai kombinasi rasa yang bermacam-macam, dimana gambaran rasanya sering kali elok, tajam dan kuat tetapi mampu juga lembut.
  • Jika kita melihat pada pohon kopi arabica, terlihat terperinci warna hijau mengkilap seperti memiliki lapisan lilin pada sisi daunnya.
  • Dari sisi bijinya, kopi  arabika berukuran lebih oval /lonjong dibandingkan dengan robusta yang  lebih lingkaran.
  • Pohon kopi arabica mampu meraih ketinggian antara 2.5 – 4.5 meter.
  • Kopi arabika tumbuh pada ketinggian 600-2000 meter dari permukaan laut.
  • Pohon kopi arabika lebih gampang diserang hama.
  • Kopi arabica mempunyai kandungan lipid dan gula yang lebih banyak, sehingga itulah yang menimbulkan mengapa kopi arabica lebih anggun.

Kopi Robusta

Kopi robusta secara etimologi berasal dari kata latin yaitu “robustus” yang artinya berpengaruh. Jeni kopi menduduki urutan kedua paling banyak ditanam dan dikonsumsi setelah kopi arabika. Penanaman kopi robusta lebih mudah dalam pemeliharaannya ketimbang kopi arabika.

Indonesia merupakan salah satu negara yang menciptakan kopi, rata-rata kopi yang dihasilkan oleh indonesia yakni jenis robusta. Walaupun demikian ada juga kopi arabica yang dihasilkan dari kawasan tanah Gayo, Aceh Tengah. Kopi Gayo ini merupakan salah satu jenis kopi arabika yang paling digandrungi oleh masyakat dan banyak diekspor ke mancanegara.

Ciri-ciri atau karakteristik dari kopi robusta :

  • Biji kopi robusta mengeluarkan bau seperti kacang-kacangan sebelum disangrai (roasting).
  • Kafein yang tinggi pada robusta menyebabkan rasa pahit, sehingga saat disedu sedikit kurang nikmat. Kafein yang terkandung pada robusta sekitar 2.2%
  • Pohon kopi robusta mampu meraih ketinggian antara 4.5 – 6 meter.
  • Untuk proses berbunga, diharapkan waktu hingga 10 bulan yang nantinya menjadi buah.
  • Biji kopi robusta lebih kecil dan berbentuk bundar.
  • Kopi robusta dapat tumbuh pada ketinggian rendah sekitar 200-800 meter dari permukaan bahari.
  • Pohon kopi robusta tidak mudah diserang hama.
  • Kopi robusta mempunyai kandungan lipid dan gula yang lebih minim dari kopi arabica.